Tembang Macapat Kinanti
Kinanti
Mara kacong ajar onggu, kapenterran mara sare
ajari elmo agama, elmo kadunnya’an pole
sala settong ja’ pabidda, ajari bi’onggu ate
Nyare elmo pataronggu
sala settong ja’ paceccer
elmo kadunnya’an reya
menangka sangona odhi’
dineng elmo agamana, menangka sangona mate.
Paccowan kenga’e kacong, sombajang ja’ la’ ella’e, sa’ are samalem coma
salat wajib lema kae
badha pole salat sonnat, rawatib ban salat lail
(Anggoyudo, 1983: )
(Ayo
anakku belajar yang tekun, kepandaian itu harus dicari, belajar
pengetahuan agama, juga pengetahuan dunia, jangan dibedakan, belajar
dengan kesungguhan hati. Mencari ilmu harus serius, salah satu jangan
ditinggalkan, ilmu keduniaan itu, keperluan hidup, sedangkan ilmu agama,
adalah bekal untuk mati. Selain itu ingatlah anakku, sembahyang jangan
sampai lubang, satu hari satu malam, sholat wajib lima kali, ada juga
shalat Sunnah, rawatib dan shalat malam hari).
Kinanti
Bungka nyeor buwa bhalulug
Bhalulugga daddi tjengker
Se tjengker daddiya buggan
Se buggan daddiya pathe
Se pathe daddiya minyak
Mennya’ daddi damar kene’
(Asmoro, 1950:27)
(Pohon
kelapa berbuah beluluk, beluluk menjadi cengker, buah cengker menjadi
kelapa, kelapa menjadi santan, santan menjadi minyak, minyak bisa
menjadikan terang)
Secara lugas,
Salanget (Kinanti) mempunyai arti sudah selesai menanti, sesuai dengan
arti apabila dipakai sewaktu dicari sudah diketemukan, apa yang
diinginkan sudah tercapai. Di samping itu tembang Salanget (Kinanti)
banyak berisi nasehat atau anjuran kepada manusia, untuk saling memberi,
saling menerima, saling mengingatkan dan saling ketergantungan sebagai
sesama makhluk ciptaan Tuhan, Penguasa alam semesta.
Sebagai
makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain dalam memotivasi diri
menuju arah kebajikan. Sebagai makhluk lemah dan dhoif, manusia
membutuhkan tuntunan dalam kehidupan ber-masyarakat. Melalui tembang Kinanti inilah, manusia akan lebih peka menangkap arti hidup dan kehidupan di dunia.
Di
samping itu tembang Salanget (Kinanti) mengajak setiap manusia untuk
lebih meningkatkan mutu individu melalui proses belajar. Manusia
diingatkan agar menguasai ilmu pengetahuan, baik dalam bidang IPTEK
maupun disiplin ilmu agama. Karena kedua disiplin ilmu tersebut,
memiliki intensitas yang tinggi bagi kemaslahatan umat manusia. Dengan
menguasai IPTEK, manusia akan lebih menyadari tentang kebesaran Tuhan
yang diperlihatkan melalui ciptaan-Nya. Bahwa semua yang ada di alam,
merupakan sumber ilmu yang tak pernah habis apabila digali dan di
pelajari. Dan semua itu harus diimbangi oleh penguasaan ilmu agama.
Sehingga terjadi keseimbangan, bahwa hidup manusia bukan hanya memenuhi
kebutuhan jasmaninya saja, tapi aspek rohani merupakan kebutuhan yang
sangat vital.
Allah SWT telah
memberikan semua sarana dan prasarana yang memadai kepada umat manusia.
Semua yang ada di bumi, baik dalam perut bumi, di daratan, lautan,
angkasa raya, tata surya ataupun semua yang tumbuh di bumi semua
diciptakan untuk manusia. Semua ciptaan Allah, sekecil apapun sangat
bermanfaat bagi manusia. Melalui tembang Salanget (Kinanti), manusia
diajak untuk lebih peka, arif dan bijaksana, terbuka cakrawala berfikir
dan wawasan.
0 komentar:
Posting Komentar