Kamis, 26 Februari 2015

Mitos Runtuhnya Majapahit dan Mitos Gunung Kelud di Jawa Timur

 Mitos Runtuhnya Majapahit dan Mitos Gunung Kelud 
di Jawa Timur

"Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan Tulungagung dadi kedung" ~Lembu Sura~

Kalimat di atas adalah "sepatan" alias kutukan yang diucapkan Lembu Sura, tokoh legenda yang mewarnai sejarah Kabupaten Kediri di Jawa Timur. Juga, sejarah kerajaan Majapahit.
Ada beragam versi soal Lembu Sura yang berakhir dengan kutukan dan menjadi sejarah lisan kehadiran Gunung Kelud ini. Meski demikian, semua bertutur tentang cara seorang perempuan cantik menolak lamaran Lembu Sura.
Satu versi, adalah cerita dengan perempuan cantik Dewi Kilisuci yang adalah anak Jenggolo Manik. Versi lain, ini adalah kisah tentang Dyah Ayu Pusparani, putri dari Raja Brawijaya, penguasa tahta Majapahit. Ada versi-versi lain tetapi inti cerita sama.
Kisah ini bermula dari kecantikan yang tersohor, mendatangkan para pelamar, sayangnya yang datang tak sesuai harapan. Tak enak menolak, maka cara sulit diterapkan. Tak beda dengan kisah Rorojonggrang dan legenda candi Prambanan.
Namun, dalam legenda Gunung Kelud, pelamar sang putri ini masih pula bukan manusia. Dia makhluk berkepala lembu. Itulah Lembu Sura.
Untuk menolak lamaran Lembu Sura, dibuatlah syarat pembuatan sumur sangat dalam hanya dalam waktu semalam. Tak dinyana, Lembu Sura ini punya kekuatan dan kemampuan untuk mewujudkan syarat itu.
Melihat perkembangan tak menggembirakan, sang putri pun menangis. Ayahnya, dalam versi kisah yang mana pun, kemudian memerintahkan para prajurit untuk menimbun Lembu Sura yang masih terus menggali di sumur persyaratan itu.
Batu demi batu dimasukkan ke lubang sumur, menjadi sebentuk bukit menyembul karena ada Lembu Sura di dalamnya. Saat batu dilemparkan, Lembu Sura masih memohon untuk tak ditimbun.
Begitu menyadari bahwa permohonannya akan sia-sia, keluarlah "sepatan" sebagaimana menjadi kutipan di atas. Sejak saat itulah legenda Gunung Kelud dan kedahsyatan letusan maupun dampaknya mengemuka.
Hancurnya Majapahit
Terlepas dari mitos Lembu Sura, tiga wilayah yang disebut dalam kutukannya itu memang kemudian luluh lantak. Para ahli sejarah memperkirakan letusan pada1586 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang adalah akhir dari sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Betul, catatan sejarah menyebutkan Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh pada kisaran angka tahun 1478. Namun, para sejarawan hari ini pun mengakui masih banyak yang belum terkuak soal sejarah kerajaan itu, seperti misalnya dugaan ada dua Majapahit pada satu masa.
Apa Kaitannya dengan Gunung Kelud? Tentu Saja Letusannya
Sebelum letusan pada 2007, setidaknya sejak awal abad 1900-an diketahui bahwa kawah Gunung Kelud memiliki danau. Kecuali letusan pada 2007, letusannya pun diketahui bertipe eksplosif, termasuk letusan pada Kamis (13/2/2014) malam.
Dalam sebuah wawancara mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Alam, dan Mineral (ESDM) Surono mengatakan keberadaan danau di kawah ini sama bahayanya dengan lontaran material padat dari letusan gunung.
Surono yang pada Jumat (14/2/2014) diangkat menjadi Kepala Badan Geologi, mengatakan lontaran air dari danau kawah, bila masih ada, bisa mencapai sekitar 37,5 kilometer. Sudah air panas, bercampur magma, masih dipadukan dengan seratusan juta ton material padat yang terlontar.
Kira-kira, karena tak ada catatan sejarahnya, itulah yang terjadi pada letusan 1586. Namun, bukan pula letusan itu saja yang menyebabkan korban jiwa mencapai lebih dari 10.000 jiwa. Dampak sesudah letusan, tak kurang buruknya.
Diduga, kematian puluhan ribu orang itu juga disebabkan kelaparan. Dengan muntahnya air danau kawah, lontaran material padat, dan abu vulkanik yang mematikan tanaman, dapat diduga tak ada pasokan makanan yang bisa disediakan dalam jumlah besar untuk jumlah warga pada saat itu.
Membaca Simbol Tradisi Lisan untuk Mitigasi Bencana
Inilah yang kemudian diduga sebagai penyebab benar-benar paripurnanya sejarah kerajaan Majapahit, menutup beragam konflik politik internal zaman itu, maupun legenda kutukan Lembu Sura.
Sebagai gambaran, letusan pada 1919 yang notabene relatif lebih modern dibandingkan kondisi pada 1586, juga menewaskan ribuan orang.
Angka yang tercatat adalah 5.160 orang. Letusan pada 1919 inilah yang mengawali dilanjutkannya upaya pembangunan terowongan di kaki gunung berketinggian 1.731 meter tersebut.
Terowongan-terowongan tersebut berfungsi mengurangi volume air di kawah danau. Catatan tertua tentang upaya mengurangi dampak dari lahar cair, gabungan magma dan air danau yang mendidih, adalah "kelahiran" Sungai Harinjing yang sekarang dikenal sebagai Sungai Sarinjing di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri. Sungai ini merupakan sudetan dari Sungai Konto.
Kehadiran Sungai Serinjing tercatat dalam prasasti Harinjing di Desa Siman. Dalam prasasti yang dikenal pula sebagai Prasasti Sukabumi itu, tertera angka tahun 921 M. Di situ diceritakan soal pembangunan bendungan dan sungai yang dimulai pertama kali pada 804 M.
Terowongan pengalir air dari danau kawah buatan 1926, setelah letusan pada 1919, masih berfungsi sampai sekarang. Namun, setelah letusan 1966, Pemerintah Indonesia membangun terowongan baru yang lokasinya 45 meter di bawah terowongan lama.
Terowongan baru yang rampung dibangun pada 1967 ini diberi nama Terowongan Ampera. Fungsinya menjaga volume air danau kawah tak lebih dari 2,5 juta meter kubik. Volume air di kawah Gunung Kelud susut dan hanya menyisakan genangan pada letusan efusif 2007.
Pada letusan Kamis (13/2/2014) malam, air danau bisa jadi bukan lagi ancaman. Namun, terbukti pada malam itu bawa Gunung Kelud masih memiliki ciri letusan eksplosif.
Lontaran material padat vulkanik pada letusan terbesar pada pukul 23.30 WIB mencapai ketinggian 17 kilometer, ketika letusan pertama melontarkan material hingga setinggi 3 kilometer.
Jangkauan abu vulkanik letusan Gunung Kelud pada malam itu pun menyebar luas mengikuti arah angin, menyebar luas di Jawa Tengah dan menjangkau Jawa Barat.
Bisa jadi gabungan antara pembangunan saluran-saluran air yang telah menghadirkan 11 sungai berhulu di gunung itu, letusan efusif yang menyurutkan air danau kawah, dan persiapan yang lebih baik menjadi faktor yang meminimalkan jumlah korban.
Namun, barangkali pekerjaan rumah tetap belum habis. Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Kelud memiliki pola letusan berjeda pendek, antara 9 sampai 25 tahun.
Walaupun korban jiwa yang jatuh dalam dua hari ini bukan karena dampak langsung letusan, tetapi fakta sangat pendeknya tenggat waktu antara peningkatan status Awas sampai terjadi letusan pada Kamis malam, tetap merupakan sebuah catatan baru.
Jarak waktu peningkatan status hingga terjadinya letusan, tak sampai dua jam. Kalaupun kutukan Lembu Sura tak lagi relevan sebagai mitos, barangkali perlu dibaca ada simbol-simbol budaya dalam tradisi lisan sebagai "kode" mitigasi bencana.
Percaya atau tidak, hari ini selain 11 sungai ada di Kediri, di Tulungagung pun ada Bendungan Wonorejo, dan Blitar menjadi sebidang tanah datar di kawasan yang dikelilingi danau dan sungai itu. Agak terdengar familiar? Betul, kalimat dalam legenda Lembu Sura.

Sabtu, 14 Februari 2015

Ki Boncolono Last Hero From Kediri

 Ki Boncolono Last Hero From Kediri


Mungkin banyak anak Kediri yang tidak mengetahuinya. Kalau di Cina ada Wong Fei Hung, maka kediri juga sosok Pahlawan "Robin Hood" yang terkenal karena kesaktiannya dan suka menolong orang lemah. Semoga bisa menjadi panutan di masa kini.

Dahulu kala, dii jaman penjajahan Belanda. Masyarakat Kediri hidup dalam kemiskinan dan ketertindasan. Perkonomian dikuasai oleh Belanda dan diperlakukan pajak yang tidak masuk akal. Hasil buminya selalu dirampas jika tidak mau bayar pajak . Untuk makan saja mereka harus membeli kepada Belanda. Padahal itu hasil jerih payah mereka sendiri. Hal ini menggugah hati Ki Boncolono. Dia marah melihat kelakuan para meneer, ketidak adilan telah mengusik hati Ki Boncolono. Dengan kesaktiannya dibantu oleh Tumenggung Mojoroto dan Tumenggung Poncolono beserta murid-muridnya yang tentu saja sakti-sakti, dia merampok harta para pejabat Belanda. Hasilnya dia bagikan kepada rakyat jelata, Sungguh mulia...... Kontan namanya menjadi harum di kalangan masyarakat....dia ditakuti tapi juga dikagumi dan senantiasa ditunggu tunggu kedatangannya.

Belanda merasa geram dan marah. Segala upaya mereka kerahkan untuk meringkus Boncolono. Tetapi usahanya selalu gagal. Setiap terkepung, Boncolono hanya merapatkan diri pada salah satu tiang atau tembok atau pohon dan hilanglah dia. Biarpun ditembak dibunuh diapain juga Ki Boncolono tidak bisa mati, dia bisa hidup lagi ketika tubuhnya menyentuh tanah. Belanda Jengkel dan menggunakan kekuatan "uangnya" untuk meringkus Boncolono. Belanda mengadakan sayembara dengan hadiah yang sangat besar untuk menangkap atau membunuh Ki Boncolono.Beberapa orang yang tahu kelemahan ilmu Boncolono mendatangai Belanda. Mereka memberi tahu pada para meneer itu kalau Boncolono harus dipenggal, kepala dan tubuhnya harus terpisah dan dikuburkan pada tempat yang terpisahkan oleh sungai.

Akhirnya setelah membuat rencana dengan bantuan pendekar pribumi, Belanda melaksanakannya dengan cermat. Dan seperti kisah heroik lainnya, Boncolono tertangkap. dengan bantuan, pendekar Pribumi..... dan....Boncolono pun TEWAS.


MAKAM KI BONCOLONO di Puncak Maskumambang
Sebelum dia hidup lagi, tubuhnya dipotong jadi dua. Bagian bawahnya di kubur di bukit Maskumambang. Sedangkan bagian atasnya (kepalanya) di kubur di "Ringin Sirah", desa Banjaran. Kalau bukit Maskumambang terletak di barat sungai Brantas, maka Ringin Sirah terletak di timur sungai Brantas. Di puncak bukit Maskumambang selain makamnya Ki Boncolono terdapat juga dua buah makam lagi yaitu makamnya Tumenggung Mojoroto dan makamnya Tumenggung Poncolono, tetapi anehnya ketiga makam tersebut ukurannya sangat panjang mungkin lebih dari dua meter

Selasa, 10 Februari 2015

Primbon Bulan Lahir

Primbon  Bulan Lahir


Bulan Januari
Wataknya:
-Tenang dan berwibawa
- Suka berterus terang dan tidak suka basa-basi
- Pandai menyimpan rahasia dan bisa dipercaya
- Disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria
- Mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain
- Pandai mengatur keuangan
- Agak pendiam dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri
- Teliti dan tidak sembarangan melakukan pekerjaan.

Bulan Februari
Wataknya:
- Mempunyai hati yang tulus
- Perasaannya peka dan mudah tersinggung
- Senang dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya
- Suka humor dan hormat pada siapa saja
- Keras hati dan mempunyai pendirian tetap
- Agak pemalas dan suka mengingkari janji

Bulan Maret
Wataknya:
- Baik hati dan suka menolong sesama.
- Suka kehidupan yang serba wah.
- Seleranya tinggi.
- Tidak tegaan dan selalu memberi pada orang yang kesusahan.
- Agak pemalu, namun jujur dan tidak pernah bohong.
- Mudah terpengaruh dan tidak kuat menghadapi godaan.
- Suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri.

Bulan April
Wataknya:
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Pembosan
- Senang dipuji
- Agak boros walau pandai mencari uang
- Mempunyai otak yang cerdas namun tidak suka diperintah
- Tak pernah memilih dalam berteman

Bulan Mei
Wataknya:
- Pandai menguasai perasaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Punya selera tinggi dan senang kehidupan yang serbah wah.
- Senang menunda pekerjaan.
- Agak boros walau rejekinya bagus.
- Tidak suka basa-basi dan tidak senang dipuji.

Bulan Juni
Wataknya:
- Romantis dan suka menolong
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Suka berpikir yang muluk-muluk
- Mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh
- Agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-iming hasil besar
- Selalu ceria walau hatinya sedang kesal.

Bulan Juli
Wataknya:
- Senang berkhayal
- Kalau sudah marah, kata-katanya tajam
- Tidak mempunyai pendirian tetap
- Senang dipuji
- Suka menolong pada sesama
- Pandai bicara dan berotak cerdas
- Agak pemalas

Bulan Agustus
Wataknya:
- Mempunyai perasaan yang peka/halus
- Cepat tersinggung
- Suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk
- Tidak mudah terpengaruh
- Agak pemalas
- Kalau bekerja lebih menuruti kehendak hatinya sendiri.

Bulan September
Wataknya:
- Mudah tersinggung dan cepat naik darah
- Baik hati dan jujur
- Bisa menyimpan rahasia
- Suka berfoya-foya
- Pandai menyimpan uang namun tidak pelit
- Suka menolong sesama dan pandai mendidik anak

Bulan Oktober
Wataknya:
- Berjiwa besar dan mau mengalah
- Pandai bicara
- Cerdas dan baik hati
- Memiliki tekad yang kuat
- Tidak sabaran dan agak boros
- Pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubah

Bulan November
Wataknya:
- Tabah dan kuat dalam menghadapi segala cobaan
- Pandai mengerjakan setiap pekerjaan
- Pandai mengambil hati orang lain
- Agak pemalas dan suka menunda pekerjaan
- Banyak berpikir
- Agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah
- Keras hati

Bulan Desember
Wataknya:
- Mudah menaruh rasa percaya pada orang lain
- Kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa
- Tidak sabaran
- Tidak mau mengalah dan selalu ingin menang sendiri
- Mudah terpengaruh
- Jujur dan baik hati
- Pemborosan dan suka memaksakan kehendak

Kamis, 05 Februari 2015

Primbon Makna Tahi Lalat di Tubuh

Primbon Makna Tahi Lalat di Tubuh


Jika tahi lalat terdapat di perut, memiliki gambaran mudah terpengaruh, lemah lembut dan berhati bersih.
Jika tahi lalat terdapat di hidung, memiliki gambaran disukai orang, tidak pelit dan banyak rezeki.
Jika tahi lalat terdapat di bibir bawah atau atas, memiliki gambaran Disenangi banyak orang dan murah rezeki
Jika tahi lalat terdapat di Dagu, memiliki gambaran tidak dapat dipercaya, banyak bicara.
Jika tahi lalat terdapat di dahi kiri, memiliki gambaran cerdas, kuat mental dan tahan uji.
Jika tahi lalat terdapat di dahi kanan, memiliki gambaran pandai bergaul, suka bertualang.
Jika tahi lalat terdapat di pipi kiri, memiliki gambaran boros, banyak halangan.
Jika tahi lalat terdapat di pipi kanan, memiliki gambaran suka menolong dan tidak tegaan.
Jika tahi lalat terdapat di alis sebelah kiri, memiliki gambaran egois, tidak mau peduli pada kesusahan orang lain.
Jika tahi lalat terdapat di alis sebelah kanan, memiliki gambaran banyak menangung beban, tidak pernah tenang.
Jika tahi lalat terdapat di Dada, memiliki gambaran keras hati.
Jika tahi lalat terdapat di Lengan, memiliki gambaran berani, kuat, pendiam.
Jika tahi lalat terdapat di pergelangan tangan, memiliki gambaran suka sesumbar, tidak bisa menyimpan uang.
Jika tahi lalat terdapat di lutut kanan atau kiri, memiliki gambaran periang, kuat berjalan.
Jika tahi lalat terdapat di pundak kiri, memiliki gambaran penyabar, teliti, punya pendirian tetap.
Jika tahi lalat terdapat di telinga kanan, memiliki gambaran tidak pelit, punya kemauan keras.
Jika tahi lalat terdapat di telinga kiri, memiliki gambaran mudah tersinggug, cepat marah.

Rabu, 04 Februari 2015

Primbon Bentuk Jari Tangan dan Watak

Primbon Bentuk Jari Tangan dan Watak


Panjang; Intelegen
Pendek; Impulsif, terburu-buru, kurang intelgen.
Besar; Sunguh-sungguh, lambat berpikir.
Segi Empat (1) Berpikiran mendalam, hati-hati
Spatulat (2) Energetik,
Berpinggang Penuh pertimbangan.
Runcing (3) Impulsif, artistik, terlalu teliti.
Ranping Introver, bersifat estetik.
Tebal dan pendek Egois.
Melengkung Dengki, mudah marah.
Gembung Hedonistik.
Buku lurus (4) Cepat berpikir, impusif.
Buku berlekuk Berpikiran mendalam, bermartabat.
Buku besar Metodikal, rasional.

Selasa, 03 Februari 2015

Legenda Ratu Kalinyamat

Legenda Ratu Kalinyamat


Habib Ahmad kang lair ing kota Hajren, Yaman taun 1255 H utawa taun 1836 M, iku sowan ing Indonesia yaiku ing kota Pekalongan. Dheweke nyawang kahanan kota Pekalongan kang isih mbutuhake dukungan Syari’at Islam, akhire dheweke netep manggon ing Pekalongan.

Habib Ahmad ing Pekalongan nindakake tugas dadi imam masjid Wakaf kang ana ing Jalan Surabaya Pekalongan. Saka ketekunan lan kepemimpinan Habib Ahmad, masjid iku dadi rame lan akeh jama’ahe, sahingga dheweke ngrenovasi masjid iku kanthi nyukupi kebutuhan masyarakat Pekalongan. Istimewane Habib Ahmad yaiku apal Al Quran 30 juz kanthi lancar lan apik.

Habib Ahmad iyo ndirikake Madrasah Salafiyah kang ana ing sebelahe masjid Wakaf mau. Saking pesate majune Madrasah Salafiyah mau, akeh alumni kang dadi ulama lan tokoh masyarakat. Madrasah Salafiyah iku saiki dadi perintis sekolah-sekolah Islam kang berkembang apik ing Pekalongan.

Ing sawijining dina, Habib Ahmad ketemu wanita kang durung ngerti Ihwal Habib. Wanita iku ora nganggo jilbab, Habib Ahmad langsung mbenthak marang wanita iku ” Tutup sirahmu !”. Wanita iku nyawang Habib Ahmad karo bingung. Wanita iku dipenthung nganggo tongkate nganthi tatu. Habib Ahmad mung kepengin nindakake tugas agama lan tujuane supaya wanita iku nutup aurate. Nanging wanita iku nglaporake tindakane Habib Ahmad marang polisi. Polisine langsung ngongkon stafe supaya nekakake Habib Ahmad, nanging Habib Ahmad pra bisa teka. Polisi iku heran lan njaluk dituduhake Habib Ahmad saka kadohan.

Sawijining Habib Ahmad mlaku arep bali saka masjid Jami’ lan wis cedhak jarake saka polisi, polisi iku ngadheg ngalangi ing tengah ndhalan lan saben Habib nyedhaki polisi kuwi mundur memburi, akhire dilewati Habib Ahmad. Polisi iku langsung bali neng kantore lan crita karo stafe yen sejatine dheweke arep nangkep Habib nanging pas nyedhaki Habib, dheweke weruh singo loro ing sisih kanan kirine Habib Ahmad. Saka iku kang gawe dheweke wedhi lan meh wae mlayu. Polisi iku ngongkon wanita kuwi ngadu ing “Regent” kang kebeneran kenal karo Habib Ahmad cedhak. Sawise ngerti apa kang kedadean, dheweke ngundhang dhokter kanggo ngobati tatune wanita iku lan menehi sepuluh Golden saka sak’e dheweke lan ditrima wanita iku kanthi atine bungah.

Tindakane Habib Ahmad sok-sok nganthi nganggo tangan. Sanajan koyo kuwi, masyarakat ora tau ngadohi lan sewalike malah trisno lan kagum karo niat apike. Tindakane Habib Ahmad dilakokake kanthi ikhlas tanpa pamrih karo nindakake perintah Allah.

Masyarakat Pekalongan ngerti lan kenal Habib Ahmad iku wong kang Zahid ( ora seneng marang tindakan kemewahan duniawi ). Sering nolak hadiah kang ora jelas sapa kang menehi hadiah iku.

Habib Ahmad mbuka pengajian umum ing masjid, sakliyane mimpin sholat jama’ah lima wektu, nindakake wirid lan dzikir, sholat-sholat sunah kang utama sholat sunah rowatib kang ngiringi sholat fardhu. Amalane dheweke yaiku maca siji juz Al Quran ing njero sholat tahajud ing tengah wengi lan siji juz dilakokake pas wektu sholat sunah dhuha, nindakake puasa sunah kang dianjurake agama.

Ketekunan Habib Ahmad ing nindakake ibadah, keikhlasan lan kasih sayange karo wong akeh kang lemah sarta ketegasane ing nglakokake Amar Ma’ruf Nahi Munkar kang gawe Habib dadi idola masyarakat Pekalongan lan nyebar ing tengah wong akeh riwayat-riwayat kedadean luar biasa ( khowariqul Adah ) kang dikenal ” Karamah “.

Nyritakake karamah-karamah kuwi ing njero catetan iku gawe riwayat urip kang dirancang singkat iki. Riwayat iku dadi cerita rakyat kang akeh dituturake lisan saka wong akeh. Sebabe ing catetan iku ora perlu dituturake maneh. Cukup neng kene wae dituturake peristiwa-peristiwa luar biasa iku.

Habib Ahmad dikenal ” Habib Keramat ” ing tengah masyarakat Pekalongan. Kang akhir hayate Habib Ahmad ngalami patah tulang neng pangkal pupune, akibate saka tibo. Bab iku nyebabake dheweke dadi ora bisa mlaku. Awit kuwi Habib Ahmad ora nglakokake kegiatan ing njobo nanging ngalihake kegiatane ing omahe kaya sholat jama’ah lan pengajian. Penderitaane kuwi nganthi wafate ing malem ahad, 24 Rajab 1347 H utawa taun 1928 ing umur 92 taun. Dheweke dimakamke ing Pekuburan Sapuro Kotamadya Pekalongan. Nanging peringatan Haul ( ulang taun ) wafate saben tanggal 14 Sya’ban kang ditekani ewunan umat Islam, nganthi Habib-Habib liyane, para ulama lan pejabat pemerintah. Nganthi akeh kang padha teka saka luar negeri kaya saka Singapura, Malaysia, lan Timur Tengah. Amarga keagungane lan kesolihane, saben dina makame Habib Ahmad dikunjungi para peziarah saka luar kota Pekalongan.

Jenazah Habib Ahmad disholatake ing masjid Jami’ Pekalongan lan ditekani umat Islam nganthi madeti kota Pekalongan. Meh kabeh penduduk kota Pekalongan uga luar kota nguntabkake jenazahe Habib Ahmad ing panggonan terakhir. Durung tau ing kota Pekalongan ana pengantar jenazah kaya wafate Habib Ahmad iki.

Bisa dikandhakake yen dina kuwi yaiku dina jumat kelabu kanggo umat Islam Pekalongan khususe puluan ewu umat Islam tumplek-blek madeti masjid Jami’ Kauman Pekalongan, alun-alun, saka ndhalan masjid nganthi panggonan makam Sapuro sesak umat Islam kang pengin nguntabkake jenazah kang Mulia iku kanthi pasukan keamanan lalu lintas. Ing upacara pemakaman iku ditekani para ulama lan Habib saka kota, kaya Jakarta, Semarang, Surabaya, lan Bogor.

Makame Habib Ahmad nganthi saiki isih ana wujude lan mesthi ora tau sepi pengunjung. Sakliyane iku, ing njero tengah kampung Sapuro ana Mushola kang dipercaya warga Sapuro yen mushola iku peninggalane Habib Ahmad. Ing mushola iku rame dipercaya mitos, saben malem jumat kliwon kang akeh pengunjunge. Mushola iku rame amarga pengunjung padha wudhu lan sholat ing mushola kono. Sakliyane wudhu lan sholat uga padh adus ing tengah wengi amarga dipercaya banyu ing mushola iku bisa njangkepi kekarepan wong kang padha mampir ing mushola kono. Nanging iku gumanthung kepercayaane atine dhewe.

Primbon Bentuk Tangan dan Watak Versi 2

Primbon Bentuk Tangan dan Watak Versi 2


1. Elemental Tangan yang tebal, lebar, berjari pendek. Mungkin pemikir yang lambat, bersifat kasar dan fisikal.
2. Segi empat biasa disebut berguna Tangan segi empat dengan jari lebar dan tumpul. Bersifat praktis, konvensional, sulit beradaptasi, tidak intelektual.
3. Spatulat Tangan berbentuk sekop dan berjari lurus, bersifat ambisius dan energik. Independen, kacau, tidak terlalu intelektual.
4. Filosofis Tangan lebar dengan ruas jari besar, bersifat logis, hati-hati, berpikir mendalam dan introver, analitik ketimbang penghayal.
5. Artistik biasa disebut konik Tangan yang panjang dan fleksibel dengan jari lonjong. Bersifat sensitif, kreatif, lebih impulsif ketimbang metodik.
6. Idealisme biasa disebut psikiks Tangan yang lebih panjang dan lebih halus. "Berumah di atas awan" dan jauh dari realitas yang keras, pemimpi, mistik, estetiks.
7. Campuran Katagori yang perlu walaupun samar-samar kerena tidak seorangpun seratus persen cocok pada salah satu dari keenam kategori tersebut diatas. Kebanyakan tangan manusia merupakan gabungan dari dua atau lebih tipe di atas, seperti halnya sifat manusia.

Senin, 02 Februari 2015

Primbon Bentuk Tangan dan watak Versi 1

Primbon Bentuk Tangan dan watak Versi 1




A. Praktis, Telapak tangan segi empat dengan jari pendek. Jujur, pekerja keras, dan membumi. Berkaitan dengan elemen bumi.
B. Intuitif, Telapak tangan panjang dengan jari pendek. Energik, tidak bida diam, idividualistik, berkaitan dena elemen api.
C. Sensitif, Telapak tangan panjang dengan jari panjang, imajinatif, emosional, kerap murung dan introver. Berkaitan dengan elemen air.
D. Intelektual Telapak tangan segi empat degan jari panjang. Cerdik, rasional, pandai mengungkapkan pikiran waspada dan teratur (terkadang terlalu teratur). Berkaitan dengan elemen udara.

Minggu, 01 Februari 2015

Suwung Pamrih Rame ing Gawe

Suwung Pamrih Rame ing Gawe

Mbok menawa batine wong-wong sing isih resik banjur padha  pengin nangis nalika maca warta lamun meh separo gubernur ing Indonesia–17 gubernur –-duwe  sipat durjana, ngapusi lan nyolong dhuwite rakyat nganti cacahe atusan miliar rupiah. Bupati uga ora beda, ana 138 bupati/ walikota –saka 497 bupati/walikita sa-Indonesia –dadi koruptor.
Apa sejatine isi atine para panguwasa kasebut kang yektine nyangga amanat, pangkat lan dipercaya rakyat, nanging malah khianat. Nalika durung kepilih, padha ngumbar janji bakal ngudi katentreman urip lan jejeging adil. Ora bakal njupuk lan nrima sing dudu hake, tumandang ing gawe kanthi sipat jujur lan sregep, ora pamrih puja-puji utawa bandha donya. Kanyatane?
”Ndeleng wong sing duwe pangkat ing jaman saiki pancen angel nemokake sing duwe sipat sepi ing pamrih, rame ing gawe,” pratelane dhalang lan dhosen ing Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra lan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (FSSR UNS), Imam Sutardjo, nalika disowani Espos, Senen (4/2), ing kantore.
Miturut Imam, sing mratah jaman saiki malah sepi ing gawe rame ing pamrih. Jaman saiki, akeh wong wegah tumandang lamun ora ngasilake bathi. Para panguwasa lan priyagung tumandang gawe, nanging ora katumrapake rakyat. Tumandang gawene mung kanggi pribadi lan golongane.
Nglungguhi kursi panguwasa diwerdeni minangka sarana nggayuh bandha, dhuwit saakeh-akehe lan nggayuh kuwasa sing luwih dhuwur. Kabeh lelandhesang petungan tuna utawa bathi. Sing kaudi cetha mung bathi, kanthi sarana lan dalan apa wae. Pangkat lan panguwasa dianggep barang sing bisa didol lan dituku.
Dadi gubernur kudu metung duwe pawitan pirang atus miliar rupiah. Wusana, nalika kasil dadi gubernur, sing dipikir saben dina mung kepriye supaya pawitan puluhan utawa atusan miliar rupiah mau enggal bali. Dadi panguwasa ora mikir kepriye supaya rakyat urip luwih tetrem lan makmur.
Imam nelakake ing buku-buku sejarah bisa didhudhah lamun jaman ngrebut kamardikan para pejuwang wani toh nyawa lan ora ngeman bandha. Para pejuwang kasebut ngrumangsani ora bakal ngrasakake rejaning jaman, nanging mikir kepriye supaya anak, putu lan buyut urip tentrem ora ing regemaning penjajah.
Dene ing jaman saiki, akeh prekara nalika panguwasa tumindak korupsi ora mung jalaran pancen sipate kang ala. Korupsi katindakake uga jalaran wangunan lan cakepan politik ing Indonesia kang pancen mbukak kalodhangan, kepara nyengkuyung mratahe tumindak korupsi.
”Prabeya politik kuwi prasasat ora ana watese. Dadi calon anggota legislatif utawa caleg kudu sangu dhuwit miliaran rupiyah. Arep nggayuh kalungguhan bupati utawa walikota tangeh lamun kasil menawa tanpa pawitan dhuwit atusan miliar rupiyah. Hla, kuwi dhuwit saka ngendi? Kepriye carane mbalekake, sakorane bisa bak buk,” piterange Imam.
Mula ora nggumunake nalika wus nglungguhi kursi anggota DPR/DPRD utawa dadi bupati, ing pikirane mung babagan piye carane dhuwit miliaran sing wus diblanjakake mau bisa bali.
Miturut parampara kabudayan Jawa, KP Sontodipuro utawa Wa Sonto, kajaba wangunan lan cakepan politik, tatacara sumpah jabatan uga prelu didandani. Panguwasa utawa pejabat salebare ngucap sumpah jabatan prayogane diwenehi sertifikat kang isine tetembungan isi sumpah jabatan kuwi mau. Sertifikat kasebut bisa dicenthelake ing omah dhines lan omah pribadi supaya tansah kelingan.
”Tulisan ing sertifikat kuwi janji ora bakal nampa utawa menehi dhuwit utawa barang kang gegayutan kalawan panguwasane,” ujare Wa Sonto. Ing kahanan saiki, mratah nalika pengin munggah pangkat kudu cucul dhuwit. Mula, nampa utawa menehi gegayutan panguwasa yang sejatine tumindak ala kuwi saiki dianggep lumrah ing jagad politik lan birokrasi ing negara iki.
Nalika dhuwit bisa dadi sarana ngundhakake pangkat, wong bodho nanging sugih bakal bisa munggah pangkat. Suwalikane, wong pinter nanging mlarat panggonane yang mung ing ngisor, ora duwe kuwasa mrentah. ”Kudu ada wong sing kuwat lan wani ndandani kahanan iki supaya ora tambah rusak lan semrawut,” pratelane Wa Sonto.
Apa kang dumadi ing titi wanci pungkasan iki, miturut Wa Sonto nandhesake lamun wulangan ”suwung pamrih tebih ajrih” warisane Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono (kakange RA Kartini) wus ora dadi landhesan tumrap uripe warga bebrayan agung, mligine bebrayan agung Jawa.
”Para panguwasa negara iki akeh-akehe wong Jawa, sakorane duwe oyot kabudayan Jawa. Nanging, prasasat kabeh wus lali malang jati dhirine. Suwung pamrih tebih ajrih utawa sepi ing pamrih rame ing gawe wus dianggep kuno, ora njamani,” piterange Wa Sonto.
Miturut Imam Sutardjo, panguwasa ora prelu ajrih utawa wedi nalika tumindak bener lan pener, ora khianat marang rakyat lan tansah ngudi karaharjaning rakyat. “Tebih ajrih” kuwi bakal kagayuh lamun saben dina tansah tumindak nut paugeran lan tansah ngudi kabecikan.
Tumrap para panguwasa, ”tebih ajrih” bakal kagayuh lamun dheweke bisa ngecakake panguwasane ora mung kanggo mburu pamrih pribadi: mbalekake pawitan sing diblanjakake ing pemilihan umum utawa ing pemilihan kepala dhaerah.
Imam lan Wa Sonto isih yakin lamun yang titi wanci pungkasan iki isih ana wong sing nalika dipercaya dadi pemimpin bakal ngadeg jejeg ing dalan jujur lan amanat. Wong siji nanging jujur ing wewengkon papan dununge maling bakal nampa pacoban lan akeh mungsuhe. Dheweke bakal nampa maneka pitnah supaya ora ngganggu sing padha tumindak korupsi.
”Becik ketitik, ala ketara,” ujare Wa Santa. Tegese, sanajan antuk pitnah, wong kang jujur bakal dituduhake marang dalan kabecikan dening Gusti Allah. Wong kang tumindak ala uga bakal antuk piwales. Suwung pamrih tebih ajrih dadi laku kang abot ing madyaning urip kang kabeh sarwa kapetung kudu bathi lan ora kena tuna.
“Payungku Gustiku, tamengku ya Gustiku. Iki dalan spiritual kang dhuwur kanggo nggayuh wredine suwung pamrih tebih ajrih. Sumendhe marang Gusti Allah, pasrah,” pratelane Imam. Kanggo nggayuh tataran spiritual kuwi mau wajib ngugemi sipat lan laku prasaja lan walaka. Prasaja yaiku sakmadya. Walaka yaiku blak-blakan, apa anane, ora ana sing ditutup-tutupi.

 

Primbon Bentuk Kuku dan Watak

Primbon Bentuk Kuku dan Watak

1. Kuku pendek. Energik, ingin tahu, intuitif, logis.
2. Kuku pendek, condong lebar daripada panjang. Kritis dan cepat marah.
3. Kuku lebar, panjang, bulat pada ujungnya, Orang yang pertimbangannya jelas dan masuk akal.
4. Kuku panjang berbentuk buah badam. Orang yagn tenang dan santai, pemimpi.
5. Kuku amat besar, segi empat Dingin dan egois
6. Kuku berbentuk baji. Sensitif belebihan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting